Data yang terkumpul dalam
pemantauan pemberitaan terhadap media lokal Banten, Kabar Banten dan Banten
Raya dalam sepekan ini (16 - 22 April 2012) adalah 179 berita. Dari total
berita tersebut didapat hasil isu good
governance 54,189%, isu kriminalitas
18,435%, isu lingkungan hidup
19,553%, isu perempuan/dan atau anak
7,821%.
Terkait dengan pemberitaan isu good governance, pelaksanaan ujian
nasional (UN) tingkat SLTA sederajat yang dilaksanankan, Senin 16 - 19 April
2012 kemarin, menjadi isu yang paling hangat dan menjadi focus pembemberitaan
dalam beberapa hari sepekan ini. Tercatat dari tanggal 16 hingga 18, kedua
media lokal Banten, Kabar Banten dan Banten Raya nampak meletakan porsi
pemberitaan seputar ujian nasional (UN) di halaman depan (headline).
Informasi yang saya peroleh dari
kedua media lokal Kabar Banten dan Banten Raya, selama dalam proses
pelakasanaan ujian nasional (UN) yang dilaksanakan di sejumlah kota/kabupaten
di sekitar Provinsi Banten tanggal 16 – 19 April kemarin, sempat ditemukan
beberapa persoalan dalam pelaksanaan ujian Nasional (UN). Mulai dari isu beredarnya
kunci jawaban soal ujian nasional (UN) melalui pesan singkat atau short message service (SMS) dan blackberry messenger (BBM), banyaknya
peserta UN yang tidak hadir saat pelaksanaan dengan alasan mengundurkan diri,
sakit, dan meninggal dunia, serta polemik seputar tentang boleh atau tidaknya
siswi hamil untuk mengikuti ujian nasional.
Dikutip dari: Media Kabar Banten |
Sementara itu, pelaksanaan UN di
tingkat SMA/SMK/MA untuk di daerah Kabupaten Lebak sendiri tercatat ada 60
siswa yang tidak mengikuti UN (Kabar Banten edisi 20 April 2012). Untuk jenjang
SMA jumlah terbanyak yakni 27 siswa dengan rincian 23 tanpa keterangan, dua
siswa dinyatakan meninggal dunia dan dua siswa sakit. Sementara pada jenjang
SMK siswa yang tidak mengikuti UN sebanyak 23 siswa dengan perincian 22 siswa
tanpa keterangan dan satu siswa dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan pada
jenjang MA siswa yang batal menempuh UN sebanyal 10 orang dengan perincian
tujuh siswa tanpa keterangan, satu siswa dinyatakan meninggal dunia dan dua
siswa mengalami sakit. Sekretaris pelaksana UN Dinas Pendidikan Kabupaten
Lebak, Ibnu Wahidin mengatakan, “sebagian besar siswa yang tidak menempuh UN
ini dinyatakan sudah mengundurkan diri”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar